Iklan

29/05/21, 19.45 WIB
Last Updated 2024-05-16T11:00:31Z
AcehHeadlineHistoryTourismVideo

Kerkhof Peucut, Sebagai Bukti Dahsyatnya Perang Aceh Belanda

Advertisemen

Komplek Kerkhof Peucut


Tapileh.com Ketika Belanda menjajah Nusantara, Aceh merupakan salah satu daerah yang menentang dan memberikan perlawanan yang kuat terhadap penjajahan. Peristiwa Perang Aceh meninggalkan banyak cerita dan bukti sejarah yang masih tertata rapi di daerah dengan jurulan serambi mekkah ini. Salah satunya adalah Kerkhof Peucut, yang kini secara permanen dianggap sebagai warisan budaya. Kerkhof Peucut terletak di Desa Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.


Kerkhof Peucut adalah sebuah pemakaman di Banda Aceh dengan luas sekitar 3,5 hektar. Sebagian besar kuburan di pemakaman ini adalah milik tentara Belanda yang tewas dalam pertempuran dengan orang Aceh. Lebih dari 2.200 tentara Belanda dimakamkan di sini, selain kuburan tentara Jepang, juga kuburan tentara pribumi milik anggota pasukan Marsose dan KNIL.


Perang Aceh terjadi dari tahun 1873 hingga 1904. Itu adalah perang paling sengit dalam sejarah Belanda, dan lebih menyakitkan daripada pengalaman mereka dalam Perang Napoleon. Makam Kerkhoff menjadi objek wisata yang menarik, terutama bagi wisatawan asing dari Belanda. 


Selama ini Pemerintah Kerajaan Belanda sangat terharu dan menghormati masyarakat Banda Aceh yang merawat makam ini. Selain itu, kuburan ini memiliki daya tarik tersendiri dan letaknya bersebelahan dengan Museum Tsunami Aceh.


Saat Anda tiba di pemakaman, Anda akan disambut oleh gerbang Belanda setinggi 4 meter. Di pintu besar yang dicat kuning dan coklat tua, nama-nama orang yang dimakamkan di Kerkhof Peucut ditulis lengkap, diurutkan menurut tahun kematian, dan diurutkan menurut abjad. Di pintu gerbang tersebut terdapat sebuah prasasti yang ditulis dalam bahasa Belanda, Arab dan Jawa, yang berbunyi “Sahabat dan sahabat yang gugur di medan perang”.


Menurut berbagai sumber, Pemakaman Kerkhof Peucut merupakan kuburan terbesar bagi orang Belanda di luar negeri sendiri. Memasuki makam, Anda akan melihat deretan kuburan yang sebagian besar berwarna putih dan tertata rapi. Di kuburan ini, Anda akan menemukan banyak hal menarik. Ini seperti kisah tentara dari hidup mereka sampai dimakamkan. Sekilas semua yang ada di batu nisan terlihat jelas, jadi sepertinya batu nisan itu memberi tahu Anda umurnya.


Selain itu, suasana pemakaman yang dikelilingi pepohonan rindang dan rerumputan hijau menciptakan suasana asri dan teduh. Ada tempat unik di tengah makam tentara Belanda, makam yang terpisah dari makam lainnya, yaitu makam putra tunggal Sultan Iskandar Muda dan Mera Popok kesayangan. Meurah Pupok dihukum batu oleh ayahnya Sultan Iskandar Muda karena melakukan perzinahan.


Makam Kerkhof tidak hanya dengan jelas membuktikan kepahlawanan rakyat Aceh terhadap penjajah, tetapi juga dengan jelas membuktikan bahwa Sultan Iskandar Muda menjunjung tinggi keadilan hukum pada masa pemerintahannya. Nama Kerkhof Peucut sendiri berasal dari gabungan kata dalam bahasa Belanda “Kerkhof” yang artinya pelataran gereja atau makam. "Pocut" adalah bahasa Aceh yang bisa diartikan sebagai anak kesayangan.


Fasilitas Makam Kerkhof Peucut juga cukup lengkap. Sebuah tempat parkir yang luas dapat ditemukan tidak jauh dari gerbang makam. Selain itu jika ingin beribadah bisa ke Masjid Raya Baitullahman yang letaknya sangat dekat dengan makam ini. Selain itu, Anda bisa berwisata kuliner setelah mengunjungi Makam Kerkhof Peucut. Ada beberapa restoran dan kafe di dekatnya, menawarkan berbagai masakan. []


Saksikan video komplek pemakaman Kerkhof Peucut berikut ini: