Advertisemen
Tapileh.com | Sejauh ini, program vaksinasi di Indonesia masih berjalan terus. Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan pada laman vaksin.kemenkes.go.id, sebanyak 10.486.399 WNI telah mengikuti program vaksinasi dosis kedua.
Pada saat yang sama, 16.000.947 orang baru saja menerima dosis pertama vaksin.
Saat ini, rencana tersebut bisa dilaksanakan melalui pusat vaksinasi. Jika Anda memilih untuk mengikuti program vaksinasi, Anda perlu berhati-hati, karena program tersebut pasti akan banyak orang yang antri.
Jadi, bagaimana cara aman saat menunggu antrean vaksinasi? Berikut rangkuman Ysrmedia.id dari laman Instagram satgascovid19.id.
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah meminimalkan percakapan.
Jika ada sesuatu yang perlu diucapkan, atau ketika seorang pejabat menanyakannya, tolong jangan mengatakannya dengan lantang. Suara keras atau teriakan dapat menyebabkan air keluar dari mulut.
Selain itu, Anda harus menyiapkan hand sanitizer untuk membersihkan tangan dan barang bawaan Anda, seperti ponsel. Tindakan pencegahan harus dilakukan ketika tidak ada wastafel di tempat vaksinasi.
Dalam unggahan tersebut, Pokja Covid-19 juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker saat mengikuti program vaksinasi.
Sebaiknya gunakan pelindung wajah tambahan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Masker yang Anda pakai harus bersih dan bebas dari kotoran atau bakteri.
Jika Anda memiliki masker kain, silakan gunakan masker kain 3 lapis yang dibersihkan secara rutin. Namun, jika menggunakan masker medis, harap diganti setiap hari. Karena masker medis hanya cocok untuk sekali pakai.
Jika Anda memakai masker atau pelindung wajah tambahan, risiko infeksi akan berkurang. Tingkat infeksi dengan masker sekitar 6%, dan tingkat infeksi tanpa masker adalah 16%.
Poin terakhir adalah menjaga jarak. Saat berada di luar ruangan, Kelompok Kerja Covid-19 merekomendasikan jarak setidaknya 2 meter.
Lebih baik lagi jika Anda sering menjaga jarak dan mengingatkan orang-orang di sekitar lokasi vaksinasi.
Vaksinasi merupakan program milik pemerintah untuk masyarakat. Bahkan Presiden Jokowi kerap mengkaji langsung proses vaksinasi di beberapa daerah di Indonesia.
Jokowi berharap vaksinasi maasl bisa membangkitkan kekebalan kawanan atau herd immunity.
Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi di Bogor pada Jum'at (19/3), ia mengatakan: “Kami berharap dengan semakin banyak vaksin semakin terbentuk kekebalan kawanan ke depannya. Kami berharap dapat mengurangi penyebaran Covid di negara kita. 2021)) .
Presiden Jokowi Meminta Negara-negara G20 untuk Mendukung Kesetaraan dalam Vaksinasi di Seluruh Dunia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta negara-negara yang tergabung dalam kelompok Kelompok 20 (G20) untuk mendukung pemerataan vaksinasi di semua negara di dunia.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya pada Global Summit 2021 yang diunggah kembali di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (21/5/2021).
Tidak hanya itu, Presiden Jokovy juga meminta dukungan produksi vaksin untuk semua negara.
Dalam pidatonya, Presiden Yokowi mengatakan: “Negara-negara anggota G20 harus memberikan dukungan kepada semua negara untuk mendapatkan vaksin dan produksi yang setara.”
Dia juga menguraikan beberapa langkah konkret yang harus diambil untuk menangani vaksinasi di seluruh dunia.
Langkah pertama adalah mendorong pembagian dosis melalui fasilitas covac.
Ia kemudian juga mendukung peningkatan produksi vaksin untuk memenuhi permintaan global guna membangun ketahanan kesehatan dunia.
“Dalam jangka pendek, ini adalah langkah nyata dan kita harus mendorong berbagi yang lebih besar.
Kemudian dalam jangka menengah panjang, kita harus memproduksi lebih banyak vaksin untuk memenuhi permintaan global dan membangun ketahanan kesehatan, ”lanjutnya.
Oleh karena itu, diperlukan peran teknologi dan investasi dalam produksi vaksin.
Presiden Joko menegaskan, jika jumlah vaksin yang diproduksi tidak segera diatasi, maka tantangan pandemi akan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Dia menjelaskan: "Saya khawatir jika produksi dan distribusi vaksin tidak segera ditangani, akan memakan waktu lebih lama untuk menyelesaikan semua masalah selama pandemi."
Saat ini, Indonesia adalah co-sponsor dari pembebasan TRIPS, yang merupakan proposal yang diajukan ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo mewajibkan seluruh negara G20 menjadi bagian utama dalam membangun arsitektur kesehatan dunia.
“Indonesia mendukung proposal pembebasan TRIPS, dan kami berharap negara-negara anggota G20 dapat memberikan dukungan yang sama,” pungkasnya. []